Sabtu, 02 Juni 2012

pemeriksaan fisik

PEMERIKSAAN FISIK
Wajah
*Bentuk wajah ada 2, yaitu: oval dan bulat Inspeksi
1. Ekspresi : Biasa/normal, kesakitan, takut &cemas
2. Bentuk Wajah : Normal, deformitas,bengkak,benjolan
3. Kesimetrisan wajah : bias dilakukan dengan cara meminta Px umtuk tersenyum
4. Gerakan involunter yaitu gerakan wajah yang terjadi saat diberi impuls/rangsangan
Palpasi
1. Nyeri tekan
Note :
Untuk melihat bentuk kesimetrisan wajah (keseimbangan/ kesamaan bentuk wajah) yaitu dapat dilakukan dengan meminta Px untuk tersenyum sehingga kulit wajah tertarik dan kelihatan bentuk aslinya karena apabila seorang tersenyum maka ekspresi dan auranya keluar.


Kulit Wajah
Inspeksi
1. Warna : Nirmal,pucat, kemerahan,kuning (ikterus)
Kepala Inspeksi
1. Ukuran : Nirmal,hidrisefali,mikrosefali
2. Bentuk : Bentuk,lekukan,benjolan
Palpasi
1. Palpasi untuk meyakinkan apakah ada deformitas (lekukan,benjolan) Nyeri tekan = untuk meyakinkan adanya gangguan atau memang dari bentuknya.


Rambut
Inspeksi
1. Warna : normal,hitam,pirang,putih,merah
2. Distribusi(penyebaran rambut,jarang/lebat) : merata,kebotakan di tampat tertentu
Palpasi
1. Kekatan rambut : mudah dicabut atau tidak


Mata
*Cara melakukan pemeriksaan mata yaitu dilihat dari samping.
*Glukoma menandakan adanya penyakit hipertensi.
*Mata yg cekung biasanya terjadi pada Px dehidrasi dan gizi buruk. Inspeksi
1. Bentuk : bola mata menonjol (glukoma)/cekung /normal,deformitas disekitar mata
2. Warna : konjungtiva (normal/tidak anemi,pucat), sclera (putih,bersih,ikterik)
3. Reflek pupil (menggunakan penlight) : Refleks cahaya langsung atau tidak langsung
4. Gerakan bola mata : Px di tes dengan cara meminta px untuk menggerakkan kedua bola mata mengikuti jari kita dari jari kurang lebih 30 cm, dimulai dari medial ke lateral kanan tengah, lateral kanan atas, lateral kanan bawah, (kembali lateral kanan tengah dulu kemudian ke medial lagi), kelateral kiri tengah, lateral kiri atas, lateral kiri bawah, kembali ke lateral kiri tengah, kemudian ke medial lagi.


Telinga
*Tulang mastoid dapat menggetarkan gendang telinga. Inspeksi
1. Bentuk (simetris/tidak) dan warna (pucat/tidak) : Daun telinga (normal,kelainan,warnanya normal atau warna lain), liang telinga dan membran timpani (menggunakan penlight utk melihat liang telinga dan adanya reflex warna putih yg merupakan pantulan membrane timpani, reflex ini sulit di lihat jika liang telinga di penuhi serumen atau ada sumbatan.
2. Tulang mastoid : dilihat warnanya apakah normal atau kemerahan (mastoiditis, bias di yakinkan dg palpasi utk mengetahui ada nyeri atau tdk).

Palpasi
1. Penekanan pada tragus : normal, kalau nyeri berrti ada peradangan di liang telinga atau di telinga tengah
2. Palpasi pada tulang mastoid : normal, kalau nyeri berarti ada peradangan/mastoiditis.
Sinus paranasalis
*Sinus: saraf-saraf pada daerah wajah
*Sinusitis: peradangan Inspeksi
1. Dilihat daerah sinus maksilaris,frontalis dan etmoidalis: normal,kemerahan (kemungkinan ada peradangan kemudian bias diyakinkan dengan palpasi apakah ada nyeri atau tidak)
Palpasi
1. Palpasi daerah sinus maksilaris,frontalis dan etmoidalis: normal,nyeri (berarti ada peradangan)
Bibir
*Ulkus: sariawan Inspeksi
1. Bentuk: normal,deformitas,ulkus,kering dan pecah-pecah,benjolan
2. Warna: normal(merah), pucat
Mulut
*Mukosa: langit2 mulut bagian atas.
*Papil: permukaan lidah kasar/terdapat tonjolan berupa bintik2 kecil,dg adanya papil lidah digunakan sbg alat perasa. Inspeksi (menggunakan penlight)
1. Warna: mukosa(normal/tidak), lidah(normal warnanya kemerahan,tdk normal warnanya pucat)
2. Bentuk: mukosa(normal,tidak normalditandai dengan adanya ulkus), papil lidah di lihat apakah terlihat kasar/ tonjolan2nya jelas (normal) atau papilnya halus (tdk normal) lihat juga distribusinya jika merata berarti normal
3. Gerakan lidah: Px disuruh untuk menjulurkan lidah kemudian dilihat apakah lidah keluar secara simetris (tdk cenderung kea rah kiri atau kanan), kemudian Px diminta untuk menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan.
normalnya:naik turun lidah simetris,kesimetrisan lidah dapat di lihat bagaimana seseorang tersebut bias menjulurkan lidah keluar & kedalam secara simetris, biasanyaketidak simetrisan lidah terdapat pada Px stroke.
Gigi Inspeksi (menggunakan penlight atau flash light)
1. Jumlah gigi: lengkap/normal,tdk lengkap
2. Kondisi: normal, karies/gigi berlubang
3. Warna: gigi putih/kuning/plak hitam, gusi normal berwarna kemerahan. Gigi pucat dpt menandakan anemia.
4. Gigi palsu

Dada dan Paru
*Tujuan : utk mengetahui g3 pernafasan & peredaran darah pd Kx.
*Yg diperiksa : dada, paru, dan jantung
*difusi : proses pengikatan Hb terhadap O2. Inspeksi
1. Dinding dada :
a. Kesimetrisan dada (bentuk) : kifosis (bengkok ke depan), lordosis(bengkok ke belakang),skoliosis (bengkok kesamping baik kanan ataupun kiri).
Cara melihat kesimetrisan dada:
• Medial : kita tarik garis hayal dati tengah tulang clavicula sejajar dg aerola kemudia kita ukur sisa dari garis hayal tsbt (bagian luar)
• Lateral : kita tarik garis hayal, dari sternum sampai umbi lacus kemudian kita ukur sisa garis hayal tsbt (bagian dalam) kemudian bandingkan.
b. Tekstur kulit : lesi, odem,peradangan,pucat
c. Irama : kedalaman, kesimetrisan pergerakan.
• Kedalaman : yaitu mencatat pernafasan yg biasanya pada orang yg sesak, pangkal leher dan di bawah sternumnya akan mencekung
• Kesimetrisan pergerakan : melihat pergerakan dada pada. saat inspirasi menggunakan pergerakan dada sedangkan pada saat ekspirasi menggunakan pergerakan perut.
2. Observasi pergerakan dada =>> ketidak simetrisan & adekuat (kuat/lemah) pergerakan dada utk menandakan bahwa ada kelanan/g3 pada saluran pernafasan.
3. Observasi retraksi (getaran ) ruang intercostae =>> hal ini utk mengetahui adanya obstruksi pada saluran nafas.


Palpasi
1. Pergerakan dada, vocal vermitus (pergerakan dinding dada saat berbicara), fibrasi
2. Palpasi thorax u/ mengetahui adanya massa + nyeri tekan
3. Struktur kulit (kasar-lembut, panas-dingin)
Perkusi (dilakukan u/ mengetahui keadaan organ dlm dada (jantung &paru)
1. Suara perkusi normal,diantaranya :
a. Sonor : suara gaungan dg nada rendah yg dihasilkan pd suatu jaringan yang berisi udara. Organ tersebut adalah PARU. Sonor bias diartikan jg dg suara paru yang normal.
b. Tympani : suara musical yg dihasilkan di atas perut yang berisi udara.
c. Dulnenss : suara yg dihasilkan di atas bagian paru atau jantung.
2. Suara perkusi abnormal :
a. Hipersonor : suara gaungan yang lebih rendah dibandingkan dg resonan & timbul pada bagian paru yg abnormal berisi udara
b. Flatnes : suara yg sangat dulnenss. Oleh krna itu, nadanya lebih tinggi. Biasanya sura flatness terdengar dimana suatu area pd organ seluruhnya berisi jaringan.
Auskultasi (suara dinding paru)
1. Suara nafas normal:
a. Bronchiale : sering juga disebut sbg tobular sound, karena suara ini dihasilkan oleh udara yg melalui suatu tuba(pipa). Suaranya terdengar keras,nyaring dengan hembusan yg lembut. Fase ekspirasinya lebih panjang daripada inspirasi dan tidak ada henti diantara ke-2 fase tersebut. Normalnya terdengar diatas trakea.
b. Bronchovesikular : merupakan gabungan dari suara nafas brokeal dan vasicular. Suaranya terdengar nyaring dan dg intensitas yg sedang. Fase inspirasi sama panjang dg ekspirasi. Suara ini terdengar di daerah thorax.
c. Vesikular : terdengar lembut,halus seperti angin sepoi-sepoi. Inspirasi lebih panjamng dari ekspirasi. Biasanya terdengar seperti tiupan.
2. Suara nafas abnormal
a. Whezzing
b. Ronchi
c. Pleura friction rub
d. Crakles (kripitasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar