Selasa, 07 Agustus 2012

tumbang

BAB I
PENDAHULUAN
Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap
orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,
mengawasi, dan merawat anak secara seksama.
Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi
proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini
pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan
rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan
anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada
berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.
Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita perlu
mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya
akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan membesarkan
buah hati kita.

BAB II
TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang istilah tumbuh kembang
2. Untuk mengetahui Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
3. Untuk mengetahui Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang
4. Untuk Mengetahui Perkembangan anak
5. Untuk mengetahui Stimulasi dalam tumbuh kembang anak
6. Untuk mengetahui Stimulasi perkembanngan anak
7. Untuk mengetahui Prinsip dasar yang harus di perhatikan dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak
8. Untuk mengetahui Ciri alat permainan untuk anak di bawah 5 tahun
9. Untuk mengetahui tentang nutrisi tumbuh kembang anak

BAB III
MANFAAT
1. Dapat mengetahui tentang istilah tumbuh kembang
2. Dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
3. Dapat mengetahui tentang kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang
4. Dapat mengetahui tentang perkembangan anak
5. Dapat mengetahui tentang stimulasi dalam tumbuh kembang anak
6. Dapat mengetahui tentang stimulasi perkembangan anak
7. Dapat mengetahui tentang prinsip dasar yang harus di perhatikan dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak
8. Dapat mengetahui tentang ciri alat permainan untuk anak di bawah 5 tahun
9. Dapat mengetahui tentang nutrisi tumbuh kembang anak
10.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Istilah tumbuh Kembang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan
ukuran panjang (cm, meter), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian
tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi dengan
lingkungannya.

2. Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak, yaitu:
1. Faktor genetik
Faktor genetik ini yang menentukan sifat bawaan anak tersebut. Kemampuan
anak merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari orang tuanya.
2. Faktor lingkungan
Yang dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada. Dalam hal ini
lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh
kembang sejak dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan yang baik akan
menunjang tumbuh kembang anak, sebaliknya lingkungan yang kurang baik
akan menghambat tumbuh kembangnya.

3. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi menjadi 3
kebutuhan dasar yaitu:
1. Kebutuhan fisik-biomedis (”ASUH”)
Meliputi:
- pangan/gizi
- perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan yang teratur, pengobatan
- pemukiman yang layak
- kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan
3
- pakaian
- rekreasi, kesegaran jasmani
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (”ASIH”)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik, mental, atau psikososial.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (”ASAH”)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan,
kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas
dan sebagainya.
Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan mengalami
tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.

4. Perkembangan anak
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada
masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Pada masa balita ini kemampuan berbahasa, kreativitas, sosial,
emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
dibentuk pada masa ini.
Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan
perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi
penyimpangan dari perkembangan normal. Empat parameter yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak adalah:
1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara
spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya).

5. Stimulasi dalam tumbuh kembang anak
Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi
adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari
lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat
berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi.
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan
anak. Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara),
auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dll dapat mengoptimalkan perkembangan
anak.
5
Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhankebutuhan
anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Pada tahap
perkembangan awal anak berada pada tahap sensori motorik. Pemberian stimulasi
visual pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak terhadap lingkungannya,
bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya.
Tetapi bila rangsangan itu terlalu banyak, reaksi dapat seba;liknya yaitu perhatian
anak akan berkurang dan anak akan menangis.
Pada tahun-tahun pertama anak belajar mendengarkan. Stimulus verbal pada
periode ini sangat penting untuk perkembangan bahasa anak pada tahun pertama
kehidupannya. Kualitas dan kuantitas vokal seorang anak dapat bertambah dengan
stimulasi verbal dan anak akan belajar menirukan kata-kata yang didengarnya. Tetapi
bila simulasi auditif terlalu banyak (lingkungan ribut) anak akan mengalami kesukaran
dalam membedakan berbagai macam suara.
Stimulasi visual dan verbal pada permulaan perkembangan anak merupakan
stimulasi awal yang penting, karena dapat menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnya
mengangkat alis, membuka mulut dan mata seperti ekspresi keheranan, dll. Selain itu
anak juga memerlukan stimulasi taktil, kurangnya stimulasi taktil dapat menimbulkan
penyimpangan perilaku sosial, emosional dan motorik.
Perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan anak,
misalnya dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain dll.. Stimulasi ini akan
menimbulkan rasa aman dan rasa percaya diri pada anak, sehingga anak akan lebih
responsif terhadap lingkungannya dan lebih berkembang.
Pada anak yang lebih besar yang sudah mampu berjalan dan berbicara, akan
senang melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap lingkungannya. Motif ini dapat
diperkuat atau diperlemah oleh lingkungannya melalui sejumlah rekasi yang diberikan
terhapap perilaku anak tersebut. Misalnya anak akan belajar untuk mengetahui
perilaku mana yang membuat ibu senang/mendapat pujian dari ibu, dan perilaku mana
yang mendapat marah dari ibu. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang responsif
akan memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi. Stimulasi verbal juga
dibutuhkan pada tahap perkembangan ini. Dengan penguasaan bahasa, anak akan
6
mengembangkan ide-idenya melalui pertanyaan-pertanyaan, yang selanjutnya akan
mempengaruhi perkembangan kognitifnya (kecerdasan).
Pada masa sekolah, perhatian anak mulai keluar dari lingkungan keluarganya,
perhatian mulai teralih ke teman sebayanya. Akan sangat menguntungkan apabila anak
mempunyai banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Melalui
sosialisasi anak akan memperoleh lebih banyak stimulasi sosial yang bermanfaat bagi
perkembangan sosial anak.
Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program untuk anak-anak
prasekolah yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sedini mungkin,
dengan menggunakan APE (alat permainan edukatif). APE adalah alat permainan yang
dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk pengembangan aspek fisik (kegiatan-kegiatan
yang menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak), aspek bahasa (dengan
melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar), aspek kecerdasan (dengan
pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna dll.), dan aspek sosial (khususnya dalam
hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga, dan masyarakat).
Bermain, mengajak anak berbicara, dan kasih sayang adalah ’makanan’ yang
penting untuk perkembangan anak, seperti halnya kebutuhan makan untuk
pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak sekedar mengisi waktu luang saja, tetapi
melalui bermain anak belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-ototnya,
melibatkan persaan, emosi, dan pikirannya. Sehingga dengan bermain anak mendapat
berbagai pengalaman hidup, selain itu bila dikakukan bersama orang tuanya hubungan
orang tua dan anak menjadi semakin akrab dan orang tua juga akan segera
mengetahui kalau terdapat gangguan perkembangan anak secara dini.
Buku bacaan anak juga penting karena akan menambah kemampuan
berbahasa, berkomunikasi, serta menambah wawasan terhadap lingkungannya.
Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot tubuh diperlukan
stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-latihan atau olah raga. Anak perlu
diperkenalkan dengan olah raga sedini mungkin, misalnya melempar/menangkap bola,
melompat, main tali, naik sepeda dll).
7
Seorang ahli mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah makanan,
perawatan kesehatan, dan bermain. Makanan yang baik, pertumbuhan yang adekuat,
dan kesehatan yang terpelihara adalah penting, tetapi perkembangan intelektual juga
diperlukan. Bermain merupakan ”sekolah” yang berharga bagi anak sehingga
perkembangan intelektualnya optimal.
Di bawah ini ada beberapa contoh alat permainan balita dan perkembangan
yang distimuli:
1. Pertumbuhan fisisk/motorik kasar:
Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang ditarik atau didorong
2. Motorik halus:
Gunting, pensil, bola, balok, lilin.
3. Kecerdasan/kognitif:
Buku bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka, pensil warna, radio.
4. Bahasa:
Buku bergambar, buku cerita, majalah, radio tape, TV
5. Menolong diri sendiri:
Gelas/piring plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
6. Tingkah laku social:
Alat permainan yang dapat dipakai bersama, misalnya congklak, kotak pasir,
bola, tali.

6. Stimulasi perkembangan anak
Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan anak, mulai dari ibu, ayah, pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.
Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah meliputi setiap aspek perkembangan, yaitu:
1. kemampuan motorik / gerak kasar
2. kemampuan motorik / gerak halus
3. kemampuan bicara dan bahasa, serta
4. kemampuan sosialisasi dan kemandirian
7. Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alai bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak Selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
Empat Aspek perkembangan yang Dipantau
1. Gerak kasar atau motorik kasar
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau motorik halus
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjumput, menulis, dan sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan bahasa
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya

8. Ciri alat permainan untuk anak di bawah 5 tahun
CIRI ALAT PERMAINAN UNTUK ANAK DIBAWAH USIA 5 TAHUN
0 – 12 bulan
Tujuan:
- Melatih refleks-refleks (untuk anak berumur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
- Melatih kerja sama mata dengan tangan
- Melatih kerja sama mata dengan telinga
- Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan
- Melatih mengenal sumber asal suara
8
- Melatih kepekaan perabaan
- Melatih keterampilan dengan gerakan berulang-ulang
Alat permainan yang dianjurkan:
- Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang
- Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
- Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang
- Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara
- Alat permainan berupa selimut dan boneka
- Giring-giring
12 – 24 bulan
Tujuan:
- Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara
- Memperkenalkan sumber suara
- Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik
- Melatih imajinasinya
- Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan
yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
- Genderang, bola denga giring-giring didalamnya
- Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik
- Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (cangkir, piring, sendok,
botol plastik, ember dll.), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku
bergambar, kertas-kertas untuk dicoret, krayon/pensil warna.
9
25 – 36 bulan
Tujuan:
- Menyalurkan emosi/perasaan anak
- Mengembangkan ketrampilan berbahasa
- Melatih motorik halus dan kasar
- Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna)
- Melatih kerja sama mata dan tangan
- Melatih daya imajinasi
- Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda
Alat permainan yang dianjurkan:
- Lilin yang dapat dibentuk
- Alat-alat untuk menggambar
- Puzzle sederhana
- Manik-manik ukuran besar
- Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna berbeda
- Bola
36 – 72 bulan
Tujuan:
- Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan
- Mengembangkan kemampuan berbahasa
- Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi
- Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara)
- Membedakan benda dengan perabaan
- Menumbuhkan sportivitas
- Mengembangkan kepercayaan diri
- Mengembang kreativitas
- Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari dll)
10
- Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar
- Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya
- Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misalnya
pengertian terapung dan tenggelam
- Mengenalkan suasana kompetisi, gotong royong
Alat permainan yang dianjurkan:
- Berbagai benda dari sekitar rumah, bulu bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air
- Teman-teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah
9. Nutrisi untuk tumbuh kembang anak
Nutrisi sangat penting dalam tumbuh kembang anak selain kebutuhan sandang, papan, dan kesehatan, baik makronutrien (karbohidrat, lemak dan protein) maupun mikronutrien (vitamin dan mineral).

Demikian menurut DR. Damayanti R. Sjarif, SpA dalam seminar yang diadakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina, Sabtu (26/7).

Menurut Damayanti, dalam tumbuh kembang anak nutrisi memiliki dua peranan penting. Yaitu nutrisi bertanggung jawab untuk pertumbuhan fisik dan kematangan seksual dan diperlukan memenuhi kebutuhan energi yang dibutuhkan anak. "Dalan konteks kembang, menyiapkan otak sebagai hardware dalam proses pencerdasan," ujar Damayanti.

Fenomena yang berkembang akhir-akhir ini, orang tua bersaing untuk mencerdaskan anaknya dengan berusaha mendapatkan pendidikan yang berkualitas tinggi serta menjaga kesehatan tubuh anaknya. Akibatnya para orang tua menjadi panik dengan berlomba-lomba mempertinggi kualitas anaknya dengan memberikan bermacam jenis makanan dan berbagai produk suplemen yang ditawarkan.

Dalam urusan kesehatan anaknya, banyak orang tua yang salah kaprah. Mereka beranggapan anaknya tidak sehat gara-gara si buah hati tidak segemuk anak temannya atau saudara yang lain. Padahal untuk mendeteksi seorang anak kekurangan atau kelebihan zat gizi harus dilakukan dengan pemantauan secara menyeluruh. Walaupun tidak dipungkiri kebanyakan anak yang mengalami kekurangan gizi umumnya memiliki berat badan lebih ringan dan lebih pendek daripada yang berkecukupan gizi.

Evaluasi yang dianjurkan, menurut Damayanti, adalah sebulan sekali untuk tahun pertama, kemudian tiga bulan sekali sampai usia tiga tahun. Usia tiga hingga lima tahun enam bulan sekali, sementara selanjutnya cukup setahun sekali hingga masa pubertas. (Dhian N. Utami-Tempo News Room)
BAB V KESIMPULAN
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) danukuran panjang (cm, meter), sedangkan perkembangan adalah bertambahnyakemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagiantubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk jugaperkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi denganlingkungannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar